Friday, July 24, 2009

Majas

Majas adalah salah satu gaya bahasa

Pada garis besarnya majas itu ada tiga macam :

1. Perumpamaan
2. Metafora
3. Personifikasi


MAJAS PERBANDINGAN

1. Perumpamaan

Majas perumpamaan ialah majas yang menggunakan perumpamaan atau menggunakan kata seperti, umpama, bagaikan, bagai, dan sebagainya.
Contoh:
Keadaannya seperti makan buah simalakama
Dia berada di kota besar seperti rusa masuk kampung.

2. Metafora

Majas perbandingan yang menggunakan kata-kata kiasan yang tidak menggunakan seperti,bagaikan dan sebagainya. Disebut juga perbandingan langsung.
Contoh:
Bunga bangsa gugur di medan perang.
Dia adalah pelita hatiku.

3. Personifikasi

Majas perbandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.
Contoh:
Peluit kereta api menjerit.
Senja memanggil burung ke sarangnya.


MAJAS PERTENTANGAN

Majas pertentangan ada tiga macam:

1. Majas Hiperbola

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna berlebih-lebihan padahal maknanya biasa saja.
Contoh:
Sejuta kenangan mengusik pikirannya
Harga-harga bergerak secepat kilat.

2. Majas Litotes

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna merendahkan, padahal maksudnya tinggi.
Contoh:
Sumbangan ini hanyalah setetes air pemuas dahaga.
Mampirlah ke gubuk buruk kami.

3. Majas Ironi

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud.
Contoh :
Baru pukul dua malam mengapa engkau sudah pulang


MAJAS PERTAUTAN

Majas pertautan ada empat macam :

1. Metonimia

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan nama pembuat atau merk dagang benda itu.
Contoh :
Ia sedang menghisap gudang garam. (rokok)
Aku ke sekolah naik honda. (mobil)


2. Sinekdoke

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan hal-hal yang dipentingkan.

Majas Sinekdok dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pars Pro Toto
Sinekdoke yang berarti sebagian untuk keseluruhan
Contoh:
Indonesia berpenduduk 180 juta jiwa.

b. Totem Pro Parte
Sinekdoke yang berarti keseluruhan untuk sebagian
Contoh:
Indonesia hanya memenangkan satu gelar dalam kejuaraan All England.

3. Alusio

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan bahasa yang umum untuk menggunakan suatu maksud.
Contoh:
Hati-hati jangan sampai Peristiwa Madiun terjadi lagi.
Aku seperti melihat Presiden Sukarno ketika melihat ia berpidato.

4. Eufimisme

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan kesopanan.
Contoh:
kencing diganti menjadi ke belakang atau buang air kecil
Bodoh diganti menjadi kurang pandai