Majas adalah salah satu gaya bahasa
Pada garis besarnya majas itu ada tiga macam :
1. Perumpamaan
2. Metafora
3. Personifikasi
MAJAS PERBANDINGAN
1. Perumpamaan
Majas perumpamaan ialah majas yang menggunakan perumpamaan atau menggunakan kata seperti, umpama, bagaikan, bagai, dan sebagainya.
Contoh:
Keadaannya seperti makan buah simalakama
Dia berada di kota besar seperti rusa masuk kampung.
2. Metafora
Majas perbandingan yang menggunakan kata-kata kiasan yang tidak menggunakan seperti,bagaikan dan sebagainya. Disebut juga perbandingan langsung.
Contoh:
Bunga bangsa gugur di medan perang.
Dia adalah pelita hatiku.
3. Personifikasi
Majas perbandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.
Contoh:
Peluit kereta api menjerit.
Senja memanggil burung ke sarangnya.
MAJAS PERTENTANGAN
Majas pertentangan ada tiga macam:
1. Majas Hiperbola
Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna berlebih-lebihan padahal maknanya biasa saja.
Contoh:
Sejuta kenangan mengusik pikirannya
Harga-harga bergerak secepat kilat.
2. Majas Litotes
Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna merendahkan, padahal maksudnya tinggi.
Contoh:
Sumbangan ini hanyalah setetes air pemuas dahaga.
Mampirlah ke gubuk buruk kami.
3. Majas Ironi
Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud.
Contoh :
Baru pukul dua malam mengapa engkau sudah pulang
MAJAS PERTAUTAN
Majas pertautan ada empat macam :
1. Metonimia
Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan nama pembuat atau merk dagang benda itu.
Contoh :
Ia sedang menghisap gudang garam. (rokok)
Aku ke sekolah naik honda. (mobil)
2. Sinekdoke
Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan hal-hal yang dipentingkan.
Majas Sinekdok dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pars Pro Toto
Sinekdoke yang berarti sebagian untuk keseluruhan
Contoh:
Indonesia berpenduduk 180 juta jiwa.
b. Totem Pro Parte
Sinekdoke yang berarti keseluruhan untuk sebagian
Contoh:
Indonesia hanya memenangkan satu gelar dalam kejuaraan All England.
3. Alusio
Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan bahasa yang umum untuk menggunakan suatu maksud.
Contoh:
Hati-hati jangan sampai Peristiwa Madiun terjadi lagi.
Aku seperti melihat Presiden Sukarno ketika melihat ia berpidato.
4. Eufimisme
Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan kesopanan.
Contoh:
kencing diganti menjadi ke belakang atau buang air kecil
Bodoh diganti menjadi kurang pandai