Friday, July 24, 2009

PUISI

PUISI adalah karya sastra yang merupakan ekspresi pengalaman pribadi



UNSUR INTRINSIK PUISI



Hakekat Puisi

1. Tema (sense)

Tema adalah pokok pembicaraan dalam puisi

2. Rasa (feel)

Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok pembicaraan dalam puisi.

3. Nada (tone)

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca

4. Amanat (intention)

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau pendengarnya.



Metode Puisi

1. Diksi (Pilihan Kata)

Diksi adalah pilihan kata yang digunakan oleh penulis untuk dirangkai menjadi kalimat yang indah dalam puisi.

2. Imaji (Daya Bayang)

Imaji adalah daya bayang. Kaitannya dengan imajinasi penulis dan pembaca. Penulis harus bisa menyusun kata-kata menjadi kalimat yang indah, yang bisa membangkitkan imajinasi pembaca atau pendengar.

3. Kata nyata (denotatif)

Kata nyata adalah kata dengan makna sebenarnya yang bukan berupa ungkapan. Tidak bermakna kiasan.

4. Majas

5. Rima

jenis rima:
a-a-a-a
a-b-a-b
a-a-b-b
a-b-b-a


Resensi, Sinopsis, dan Ringkasan

Pengertian Resensi

Resensi merupakan suatu tulisan yang berisi tinjauan terhadap kualitas buku. Penulisan resensi bertujuan untuk menarik minat baca masyarakat agar mereka membaca buku itu.


Isi Resensi

1. Menuliskan identitas buku (judul buku, pengarang, penerbit, tahun
terbit, tebal halaman
a. Lengkap
b. Cukup lengkap
c. Tidak lengkapd. Kosong
2. Isi buku
a. Menarik dan lancar pengungkapannya
b. Cukup menarik dan cukup lancar pengungkapannya
c. Tidak menarik dan tidak lancar pengungkapannya
d. Kosong
3. Bahasa Pengarang
a. Lugas dan mudan dipahami
b. Cukup lugas dan cukup mudah dipahami
c. Tidak lugas dan tidak mudah dipahami
d. Kosong
4. Keunggulan Buku
a. Terinci dengan baik
b. Cukup terinci dengan baik
c. Tidak terinci dengan baik
d. Kosong
5. Kelemahan buku
a. Terinci dengan baik
b. Cukup terinci dengan baik
c. Tidak terinci dengan baik
d. Kosong
6. Kesimpulan
a. Ada dan sangat jelas
b. Ada dan cukup jelas
c. Tidak ada dan tidak jelas
d. Kosong

  • Resensi adalah tulisan yang berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra, film, drama, clan sebagainya) dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tentang sebuah karya patut mendapat sambutan atau tidak.
  • Simpulan resensi biasanya berusaha meyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.


ISI RESENSI

1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman).
2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk buku fiksi), dan gambaran isi buku (untuk nonfiksi).
3. Nilai buku (kelebihan dan kelemahan buku).
4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur Intrinsik karya sastra adalah:

1. Tema
Inti cerita atau pokok pikiran sebuah karya sastra
Tema ada dua jenis:

a. Tema Tradisional

Tema tradisional masih memakai tema-tema yang umum yang sudah biasa didengar (klasik)

contoh:

Kebenaran selalu menang

akhir cerita yang bahagia


b. Tema Modern

Tema modern sudah tidak memakai tema-tema yang umum.

contoh:

yang benar tidak selalu menang

akhir cerita tidak selalu bahagia


2. Tokoh/Penokohan

Tokoh-tokoh yang ada dalam sebuah cerita beserta wataknya
Berdasarkan sifatnya tokoh dibagi menjadi dua:

a. Protagonis
Tokoh yang mempunyai sifat baik

b. Antagonis
Tokoh yang mempunyai sifat jahat

Berdasarkan keutamaannya tokoh dibagi menjadi dua:
a. Pelaku utama


Tokoh yang dipentingkan atau yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah cerita



b. Pemeran pembantu


Tokoh yang tidak begitu dipentingkan dan tidak menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah cerita. Namun berperan untuk mendukung tokoh utama.


3. Latar/Setting
Latar terjadinya sebuah cerita

a. Latar Tempat

tempat terjadinya sebuah cerita
contoh: di sekolah, di pasar, di dapur, di kamar

b. Latar waktu

waktu terjadinya sebuah peristiwa
contoh: tahun, tanggal, hari, jam, pagi, siang atau malam

c. Latar sosial

Kehidupan yang diangkat dalam sebuah cerita
contoh: kehidupan orang berada, orang miskin, orang yang tinggal di kolong jembatan


4. Alur/Plot

Alur adalah jalan cerita
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Alur maju
dalam alur maju cerita berjalan sesuai dengan urutan waktu
b. Alur mundur
dalam alur mundur cerita bergerak mundur ke masa yang telah berlalu (flash back)
c. Alur campuran
dalam alur campuran jalan cerita berjalan maju tetapi sesekali berjalan mundur ke masa yang lalu.

Jenis alur berdasarkan akhir dari cerita:

1. Alur terbuka

Cerita dengan alur terbuka membiarkan pembaca menyimpulkan sendiri akhir dari cerita.

hal ini membuat pembaca lebih berekspresi dan berimajinasi.

2.Alur tertutup

Cerita dengan alur tertutup penulis langsung menutup akhir cerita yang tidah bisa diubah oleh pembaca.

Tahapan Alur:

1. Eksposisi

Pemaparan, pengenalan cerita

2. Komplikasi

Gejala awal terjadinya konflik

3. Klimaks

Terjadinya konflik

4. Antiklimaks

Penurunan konflik

5. Resolusi

Penyelesaian masalah

6. Konklusi

Akhir cerita
5. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang adalah cara pengarang menceritakan tokohnya

Jenis-jenis sudut pandang:
1. Orang pertama pelaku utama
Pengarang menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata aku atau saya
2. Orang pertama pelaku sampingan
Pengarang tidak menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita, namun pengarang ada dalam cerita tersebut. Yang menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut adalah orang di sekitar pengarang. biasanya ada kaitannya dengan pengarang.
3. Orang ketiga serba tahu


Pengarang tidak ada dalam sebuah cerita. Namun pengarang seolah-olah tahu yang terjadi dalam sebuah cerita.
4 Orang ketiga terbatas


Pengarang tidak ada dalam sebuah cerita. Pengarang seolah-olah tidak tau yang akan terjadi dalam sebuah cerita.
5. Campuran


Gabungan dari dua atau lebih sudut pandang

6. Amanat/pesan yang terkandung


Amanat atau pesan yang dapat diambil dari sebuah cerita


Jenis amanat:


a. Eksplisit


Amanat benar-benar ditulis dalam sebuah cerita sehingga pembaca tidak perlu berpikir lagi untuk mencari amanat yang terkandung dalam sebuah cerita.


b. Implisit
Amanat tidak ditulis oleh pengarang dalam sebuah cerita sehingga pembaca perlu berpikir lagi, memahami sebuah cerita sehingga menemukan sendiri amanat yang terkandung dalam sebuah cerita.

Unsur Ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah karya sastra.

Unsur Ekstrinsik karya sastra tersebut diantaranya:
1. Latar belakang pengarang

Biografi pengarang, kejadian-kejadian yang dialami pengarang
2. Sosial

Kehidupan masyarakat tempat terbentuknya sebuah karya sastra
3. Ekonomi

Keadaan ekonomi pada saat terbentuknya karya sastra
4. Politik

Keadaan politik pada saat terbentuknya karya sastra
5. Budaya

Keadaan budaya di tempat terbentuknya sebuah karya sastra

PROSA

Pengertian prosa
Ciri-ciri prosa

Majas

Majas adalah salah satu gaya bahasa

Pada garis besarnya majas itu ada tiga macam :

1. Perumpamaan
2. Metafora
3. Personifikasi


MAJAS PERBANDINGAN

1. Perumpamaan

Majas perumpamaan ialah majas yang menggunakan perumpamaan atau menggunakan kata seperti, umpama, bagaikan, bagai, dan sebagainya.
Contoh:
Keadaannya seperti makan buah simalakama
Dia berada di kota besar seperti rusa masuk kampung.

2. Metafora

Majas perbandingan yang menggunakan kata-kata kiasan yang tidak menggunakan seperti,bagaikan dan sebagainya. Disebut juga perbandingan langsung.
Contoh:
Bunga bangsa gugur di medan perang.
Dia adalah pelita hatiku.

3. Personifikasi

Majas perbandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.
Contoh:
Peluit kereta api menjerit.
Senja memanggil burung ke sarangnya.


MAJAS PERTENTANGAN

Majas pertentangan ada tiga macam:

1. Majas Hiperbola

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna berlebih-lebihan padahal maknanya biasa saja.
Contoh:
Sejuta kenangan mengusik pikirannya
Harga-harga bergerak secepat kilat.

2. Majas Litotes

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang mengandung makna merendahkan, padahal maksudnya tinggi.
Contoh:
Sumbangan ini hanyalah setetes air pemuas dahaga.
Mampirlah ke gubuk buruk kami.

3. Majas Ironi

Majas pertentangan yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud.
Contoh :
Baru pukul dua malam mengapa engkau sudah pulang


MAJAS PERTAUTAN

Majas pertautan ada empat macam :

1. Metonimia

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan nama pembuat atau merk dagang benda itu.
Contoh :
Ia sedang menghisap gudang garam. (rokok)
Aku ke sekolah naik honda. (mobil)


2. Sinekdoke

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan hal-hal yang dipentingkan.

Majas Sinekdok dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pars Pro Toto
Sinekdoke yang berarti sebagian untuk keseluruhan
Contoh:
Indonesia berpenduduk 180 juta jiwa.

b. Totem Pro Parte
Sinekdoke yang berarti keseluruhan untuk sebagian
Contoh:
Indonesia hanya memenangkan satu gelar dalam kejuaraan All England.

3. Alusio

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan bahasa yang umum untuk menggunakan suatu maksud.
Contoh:
Hati-hati jangan sampai Peristiwa Madiun terjadi lagi.
Aku seperti melihat Presiden Sukarno ketika melihat ia berpidato.

4. Eufimisme

Majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan kesopanan.
Contoh:
kencing diganti menjadi ke belakang atau buang air kecil
Bodoh diganti menjadi kurang pandai

Ungkapan dan Peribahasa

UNGKAPAN

Ungkapan adalah kelompok kata atau perkataan yang bersifat tetap dan digunakan untuk menyatakan sesuatu maksud dengan arti kiasan.

contoh :
Buah bibir
meja hijau
unjuk gigi

PERIBAHASA

Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.

contoh :
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.
Air susu dibalas dengan air tuba

Bahasa Baku dan Tidak Baku

Pengertian bahasa baku

PENGERTIAN APRESIASI

Beberapa pengertian apresiasi:

Apresiasi Sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra (Effendi, 1973)

Apresiasi sastra adalah upaya memahami karya sastra, yaitu upaya bagaimanakah caranya untuk dapat mengerti sebuah karya sastra yang kita baca, baik fiksi maupun puisi, mengerti maknanya, baik yang intensional maupun yang aktual, dan mengerti seluk beluk strukturnya. Pendek kata, apresiasi sastra itu merupakan upaya "merebut makna" karya sastra (Teeuw, 1980)

Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya, penilaian terhadap sesuatu ( KBBI,1994)